Mahasiswa Undip Mengangkat Produk Hand Sanitizer Standar WHO dan Biopestisida dari Daun Sirih Sebagai Solusi Atasi Permasalahan Masyarakat

Program KKN Mandiri yang dilakukan oleh Muhammad Fahmi Zakaria (21) meliputi “Edukasi Pembuatan dan Penggunaan Hand Sanitizer Standar WHO” dan “Edukasi Pembuatan dan Pengaplikasian Biopestisida dari Daun Sirih”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di RT004/RW024 Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Kedua program ini dilaksanakan pada Bulan Juli-Agustus 2020 di dalam periode KKN Tim II. Program pertama dilatarbelakangi oleh kurangnya tempat-tempat CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) di tempat umum, selain itu beberapa warga cenderung menggunakan media cuci tangan seadanya yang dirasa tidak sesuai standar protokol kesehatan baik pemerintah maupun WHO. Sementara program kedua dilatarbelakangi oleh banyaknya keluhan warga mengenai hama yang menyerang tanaman mereka.

Sebelum pelaksanaan, dilakukan berbagai persiapan demi kelancaran kedua program tersebut. Persiapan tersebut meliputi pembuatan hand sanitizer sesuai standar WHO dan pembuatan biopestisida dari daun sirih. Selain itu, poster edukasi juga dibuat untuk masing-masing program guna mempermudah pemaparan atau sosialisasi kepada warga.

Program mandiri ini dilakukan secara door to door demi menjaga protokol kesehatan yang diterapkan selama masa pandemi ini. Kegiatan ini diawali dengan menanyakan beberapa pertanyaan pembuka yang bertujuan sebagai brainstorming sebelum pemaparan dilakukan. Poster edukasi juga dibagikan kepada warga untuk sarana pemaparan. Setelah itu, sesi tanya jawab dilakukan untuk menambah pemahaman dari warga tersebut. Warga cukup antusias dalam menanyakan pertanyaan seputar hand sanitizer standar WHO maupun biopestisida. Kegiatan diakhiri dengan pembagian produk dan poster edukasi kepada warga tersebut.

Berdasarkan kuisioner yang diberikan, rata-rata warga belum memahami pembuatan hand sanitizer yang benar dan belum mengetahui hand sanitizer yang sesuai dengan Standar WHO. “Saya sangat puas dengan adanya kegiatan edukasi ini. Selain menambah ilmu baru bagi saya, juga mendapatkan hand sanitizer gratis,” ujar mbak sih pemilik warung soto. Di samping itu, sebagian besar warga belum mengenal biopestisida. Sehingga warga merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. “Wah, saya sangat senang sekali mas. Ternyata pembuatan biopestisida itu mudah dan praktis, hemat biaya juga,” ujar mbak tri pemilik tanaman jeruk di wilayah RT004/RW024.

Oleh : Muhammad Fahmi Zakaria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *