Timah putih di alam dijumpai dalam bentuk cebakan primer dan sekunder. Cebakan sekunder merupakan sumber daya utama, yaitu berupa cebakan letakan terdapat pada tanah residu dari cebakan primer, dan berupa cebakan aluvial darat maupun lepas pantai. Pengusahaan timah putih telah berlangsung ratusan tahun, dengan meninggalkan wilayah bekas tambang yang umumnya sampai saat ini maasih diusahakan kembali oleh masyarakat maupun pelaku usaha pertambangan sekala kecil maupun besar. Indonesia sebagai negara eksportir timah putih terbesar di dunia, berpeluang untuk menjadi pengendali harga timah di pasar dunia. Pemanfaatan timah putih untuk konsumsi domestik yang lebih besar akan memberikan nilai tambah berganda dan efek berganda terhadap pertumbuhan industri di dalam negeri dan penyediaan lapangan kerja. Sehingga manfaat timah putih sendiri beragam di kalangan industri yaitu sebagai berikut.
Industri Elektronik
Seiring berkembangnya zaman di dunia industri elektronik timah juga bermanfaat untuk saluran yang akan menggunakan power dalam satu sistem rakitan perangkat komunikasi.
Industri Pertambangan
Dalam dunia pertambangan minyak dan gas umumnya menggunakan pipa yang menggunakan campuran timah. Campuran timah tersebut bisa membuat pipa ringan dan tahan karat.
Industri Komponen Rumah
Dalam industri komponen rumah timah sendiri digunakan sebagai pelindung pada komponen rumah seperti jendela, kusen dan pintu dari api saat terjadi kebakaran.
Sumber: http://jurnal.unpad.ac.id/jkk/article/view/15233/8309