3 Jenis Minyak yang Digunakan dalam Pembuatan Sabun

Infografis by Josia Benardo Barimbing

Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan noda jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspense, mudah dibawa oleh air bersih. Sabun dibuat dengan menggabungkan minyak,alkali,dan air. Ada berbagai macam jenis minyak yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat sabun. Tiap minyak memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut adalah 3 jenis minyak yang digunakan dalam pembuatan sabun.

Minyak Kelapa Murni (VCO)

Karakteristik minyak kelapa murni yang lebih tahan panas dan tidak mudah terdegradasi disebabkan oleh struktur kimianya tidak mengandung ikatan ganda, mengandung asam lemak jenuh, serta memiliki warna dan aroma yang lebih baik dibanding minyak kelapa. Asam lemak yang dominan dalam minyak kelapa murni (VCO) yaitu asam laurat (C12H24O2) yang tergolong asam lemak lantai menengah (medium chains tryglicherides) sebesar 49% – 52%. Asam laurat merupakan asam lemak jenuh yang mampu memberikan sifat berbusa yang sangat baik, mengeraskan atau memadatkan sabun dan berkhasiat sebagai antimikroba alami.

Minyak Jelantah

Minyak jelantah adalah minyak limbah yang bisa berasal dari jenis minyak-minyak goreng seperti minyak jagung,minyak sayur,miyak samin,dan sebagainya. Minyak jelantah harus melaui tahap pemurnian terlebih dahulu dikarenakan minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik. Pemurnian minyak jelantah meliputi tahap penyaringan, bleaching,dan deodorisasi.Proses penyaringan dilakukan dengan memisahkan minyak dari kotorannya menggunakan kertas saring Whatman. Proses bleaching dan deodorisasi dilakukan dengan memasukkan minyak hasil penyaringan ke dalam beaker glass berisi karbon aktif , sehingga nantinya pori-pori dari karbon aktif akan menyerap zat pewarna dan zat impuritas yang terdapat dalam minyak jelantah.

Minyak Jarak

Minyak jarak telah lama dikenal sebagai bahan baku dalam berbagai industri khususnya industri farmasi dan kosmetik. Minyak jarak dihasilkan oleh biji tanaman jarak (Ricinus comunis L) yang komponen utamanya adalah gliserida rinisoleat yaitu sebesar 80-90%. Rinisoleat memiliki dua gugus hidrofilik yaitu pada garam terhidrolisisnya dan gugus hidroksidanya membuat sbaun yang dihasilkan akaln lebih polar dibandingkan dengan sabun lemak lainnya yang berbahan baku gliserida. Minyak jarak termasuk kategori superlatting oil. Minyak yang termasuk golongan ini memiliki nilai lebih dalam melembabkan dan melembutkan kulit. Penambahan minyak jarak dalam pembuatan sabun akan menghasilkan busa yang lembut.


Sumber: https://pdfs.semanticscholar.org/a569/3814dce86e728cc93b44971c5f074ce79c39.pdf http://jurnal.unsyiah.ac.id/TIPI/article/view/12970/10240 https://media.neliti.com/media/publications/143504-ID-pemanfaatan-minyak-goreng-bekas-dan-abu.pdf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *