“Setiap daun yang gugur, bisa jadi duit”, inilah jargon TIM PKM-M dari Teknik Kimia Undip yang beranggotakan Inneke Aulia, Fahmi Rifaldi, Afriyati, Muhammad Ilham Riyadi, dan Nurlita Sari.
Kebiasaan masyarakat dalam pengelolaan sampah yang tidak baik dan penggunaan pupuk sintesis yang berlebihan hingga merusak struktur tanah pertanian masih menjadi problematika di sekitar kita, khususnya di Desa Pule, Jepara. Oleh karena itu perlu adanya pencerdasan dan pendayagunaan masyarakat mengenai composting.
Kompos adalah jenis pupuk yang dibuat dari bahan organik melalui proses penguraian oleh mikroorganisme. Dengan adanya slicer, ukuran sampah organik direduksi sehingga proses penguraian menjadi semakin cepat. Kemudian ditambahkan bulking agent alami untuk menghilangkan bau.
Pemanfaatan sampah organik sebagai kompos dapat menekan kebiasaan warga melakukan pembakaran sampah yang dapat menimbulkan polusi. Kompos yang telah dihasilkan juga dapat digunakan untuk kebutuhan pertanian sehingga dapat menekan penggunaan pupuk sintetis, mengurangi biaya operasional, dan diharapkan dapat mengembalikan struktur tanah pertanian menjadi gembur kembali.
Rencana jangka panjang dari program ini adalah membentuk “Pule Agrifarm” yang beranggotakan para petani, yang nantinya akan mengelola komposter-komposter. Tanaman komoditas yang telah ditanam dan diberi kompos untuk bisa dijual dan didistribusikan.
Sumber : Nurlita Sari, S1 Teknik Kimia 2016