Industri pengolahan rumput laut yang telah berkembang saat ini banyak menghasilkan limbah padat hingga mencapai 70-80% dari bobot bahan baku. Limbah padat hasil pengolahan rumput laut dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan papan partikel karena kandungan selulosa pada limbah padat rumput laut yang tinggi. Limbah sisik nila selama ini hanya dibuang dan menjadi pencemar bagi lingkungan, padahal sebenarnya sisik nila mampu dimanfaatkan, karena mengandung kolagen yang sangat tinggi.
Tiga mahasiswa Universitas Diponegoro, yaitu Almira Paramitha (Teknologi Hasil Perikanan 2016), Nabila Fairuzia Aslama (Teknologi Hasil Perikanan 2017), dan Habib Al-Aziz (Teknik Kimia 2017) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-PE) menciptakan solusi untuk memanfaatkan limbah rumput laut, yaitu “PAPILAMA” Papan Partikel Limbah Rumput Laut Dengan Perekat Sisik Ikan Nila. Ekstraksi kolagen pada sisik ikan dapat menghasilakan lem yang dapat dimanfaatkan sebagai perekat dalam pembuatan papan partikel.
Penelitian ini ditujukan untuk membuat papan partikel berbahan dasar limbah padat pengolahan rumput laut jenis Euchema sp dengan perekat sisik ikan nila dan penambahan maleat anhidrida. Produk ini dapat diaplikasikan menjadi papan kayu non-konstruksi.
Pembuatan papan partikel dilakukan dengan mencampur limbah rumput laut padat dengan perekat dari sisik nila yang diperoleh dari proses ekstraksi sisik sampai menghasilkan lem. Kemudian campuran limbah padat rumput laut dan lem dari sisik nila ditambahkan bahan kimia berupa maleat anhidra untuk dituang dalam cetakan papan partikel dan dikempa dengan suhu 150° C. Setelah itu, papan dikeluarkan dari cetakan dan dibiarkan pada suhu ruang. Papan ini lebih ramah lingkungan karena dari limbah dan harganya diharapkan lebih murah daripada papan partikel pada umumnya.
Tinggalkan Balasan