Cara Lumut Bertahan Hidup Ketika Asteroid Menghantam Bumi

Pada 66 juta tahun yang lalu terjadi peristiwa yang menyebabkan kepunahan pada spesies-spesies pada saat itu. Asteroid yang menabrak Bumi pada 66 juta tahun yang lalu memusnahkan dinosaurus, burung purba, serangga, dan tanaman. Peristiwa tersebut juga menimbulkan awan abu yang menghalangi matahari untuk menyinari bumi sehingga suhu bumi pada saat itu menurun. Hal inilah yang menyebabkan pula tanaman punah karena tidak dapat melakukan fotosintesis.

Namun sebuah penelitian baru-baru ini dari Scientific Reports menemukan bahwa ada tanaman-tanaman darat yang berjuang untuk tetap hidup saat peristiwa tersebut. Tanaman tersebut adalah lumut yang merupakan organisme yang terbentuk dari jamur dan ganggang.

Lumut memanfaatkan peristiwa tersebut untuk berevolusi menciptakan bentuk-bentuk baru guna menggantikan posisi tanaman dalam ekosistem. Lumut sangat cepat melakukan diversifikasi. Hal inilah yang membantu lumut bertahan hidup.

Telah kita ketahui, bahwa lumut banyak dan mudah ditemukan dimana saja. Lumut dapat ditemukan mulai dari jalan-jalan kota, batu, dinding, ataupun pohon. Lumut memiliki beragam bentuk dan warna, yaitu bintik-bintik kasar berwarna abu-abu, berbentuk seperti permen karet, dan ada juga yang berwarna oranye, kuning, dan ungu. Lumut sering disebut organisme simbiotik, karena lumut tersusun dari dua kehidupan yang berbeda yaitu jamur dan ganggang yang berbagi dalam satu tubuh untuk bekerja sama.

Jamur berperan sebagai pemecah bahan-bahan busuk. Karena jamur dalam hidupnya tidak bergantung pada sinar matahari melainkan bergantung pada organisme yang sudah mati untuk mendapatkan makanan. Maka pada peristiwa 66 juta tahun yang lalu yang mengakibatkan matahari terhalang oleh awan abu untuk menyinari bumi dan mengakibatkan banyak makhluk hidup yang mati. Maka dengan ini, jamur tetap dapat berkembang dengan baik bahkan berkembang secara pesat.

Awalnya para peneliti kebingunan perihal lumut dapat bertahan terhadap peristiwa 66 juta tahun yang lalu tersebut. Karena lumut tetap tersusun atas hal-hal hijau yang membutuhkan cahaya guna berfotosintesis. Kemudian para peneliti melakukan studi lebih lanjut dengan mengamati DNA pada lumut dan dari beberapa DNA tersebut saat diperiksa menunjukkan tidak terjadinya perubahan. Sehingga lumut-lumut tertentu tidak menderita saat terjadinya persitiwa tersebut. Hal ini menyimpulkan bahwa beberapa lumut punah dan beberapa lagi dapat bertahan hidup sampai zaman sekarang ini.

Penelitian terhadap organisme terus dilakukan. Namun banyak peneliti yang masih sulit untuk memprediksi kehidupan jamur. Karena jamur berbeda dari organisme yang lain, dimana jamur tidak mengikuti polanya sehingga sulit untuk diprediksi dan sangat beragam.



Sumber : sciencedaily

One Reply to “Cara Lumut Bertahan Hidup Ketika Asteroid Menghantam Bumi”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *