Pandemi Covid-19 dan Isu Mental Health

Infografis by Gita Putri Prastiwi

Saat ini Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang berdimensi multisektor dan dapat menyebabkan ketakutan dan kegelisahan karena banyaknya informasi yang asimetris (infodemi). Untuk menghadapi hal ini, dibutuhkan pemikiran yang jernih sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk memilih dan memilah informasi yang ada karena media informasi memberikan berita yang kurang dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menggunakan strategi-strategi khusus untuk menghadapi pandemi Covid-19. Salah satunya dengan melakukan isolasi, baik isolasi fisik dan isolasi psikologis. Namun, kebijakan ini menyebabkan suatu respon yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan berpikir, memori, dan berbahasa seseorang.

Pandemi Covid-19 ini tidak hanya berefek pada kesehatan fisik, melainkan juga berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Hal ini dikarenakan berbagai permasalahan yang terjadi karena Covid-19 ini dinilai menjadi sumber stress baru bagi masyarakat. Aktivitas karantina, isolasi mandiri, dan menjaga jarak memiliki efek terhadap kesehatan psikologis seseorang, serta dapat memunculkan reaksi seseorang terhadap pandemi itu sendiri. Meningkatnya rasa kesepian dan berkurangnya interaksi sosial dapat menjadi penyebab gangguan mental, seperti skizofrenia dan depresi major. Apabila hal ini dibiarkan terjadi secara terus menerus, maka akan memperburuk kondisi kesehatan mental dan menimbulkan gangguan serius, seperti gangguan kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif, stres, dan trauma.

Aspek lain yang yang dapat memicu gangguan adalah stigma dan diskriminasi terhadap orang yang terinfeksi serta tenaga kesehatan yang menjadi lini terdepan. Selain itu, resesi ekonomi yang terjadi akibat pandemi Covid-19 ini juga dapat memperbesar risiko bunuh diri terkait dengan kasus PHK, pengangguran, dan tekanan ekonomi masyarakat. Hal ini dipicu oleh rasa tidak pasti, putus asa, dan tidak berharga. Oleh karena itu, setiap individu harus memiliki sikap resilien dalam menghadapi situasi pandemi yang penuh ketidakpastian ini. Sikap resilien ini akan membantu individu dalam menghadapi kesulitan dan memberikan berbagai pengalaman baru kepada individu terkait dengan keterampilan hidup, seperti komunikasi, sikap realistis dalam merencanakan hidup, serta kemampuan memilih jalan yang tepat bagi hidupnya. Sikap resilien ini sangat dibutuhkan pada saat pandemi seperti ini, agar individu dapat bertahan melewati pandemi dan mampu menjalani kehidupan seperti sediakala. Apabila individu memiliki sikap resilien, maka individu tersebut dapat menjadikan situasi sulit dalam kehidupan sebagai sarana untuk mengembangkan dirinya menjadi lebih baik lagi.


Sumber: jurnal.ugm.ac.id https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi

One Reply to “Pandemi Covid-19 dan Isu Mental Health”

  1. seperti yang kita tahu bahwa tahun lalu pandemi covid memang sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian, Mungkin saja itu yang bisa membuat mental health seseorang menjadi buruk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *