Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan kedatangan awak baru. Awak baru tersebut akan mendukung tugas astronot di masa mendatang. Namun rupanya, anggota baru ISS ini bukanlah manusia.
Awak ini adalah CIMON, semacam alat tiga dimensi yang terbuat dari logam dan plastik dengan bentuk bola dan memiliki bobot sebesar 5 kg. Kepanjangan dari nama CIMON adalah Crew Interactive Mobile Companion, dan dijuluki sebagai “otak terbang” oleh perancangnya.
Perangkat ini telah disisipi dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). Pembuatan CIMON merupakan hasil kerja sama antara Airbus dengan perusahaan IBM (International Business Machines Corp.) selaku penyedia teknologi AI.
Perwakilan dari Airbus, perusahaan yang membuat CIMON memberi pernyataan bahwa robot ini bertugas menjadi asisten para astronot, dengan membantu astronot dalam menyelesaikan berbagai tugas dan memecahkan masalah di luar angkasa. CIMON menjadi misi pertama di ISS yang menggunakan AI (Artificial Intelligence). Pernyataan ini dilansir dari Live Science pada Selasa (6/3/2018).
Untuk mempermudah interaksi antara CIMON dengan para astronot, CIMON dibekali kemampuan untuk merespons suara dan wajah para astronot. Dalam “tubuh” CIMON juga terpasang layar yang menyediakan data-data penting bagi astronot. Keahlian lain CIMON adalah sanggup melayang bebas di ISS yang tanpa gravitasi.
Kecerdasan buatan yang disematkan pada CIMON sangat mirip dengan cara kerja otak manusia. CIMON memiliki jaringan syaraf yang berguna untuk memproses data yang dibutuhkan para astronot.
Nantinya, CIMON akan diangkut bersamaan dengan keberangkatan astronot Alexander Gerst untuk misi Horizons ESA pada bulan Juni hingga Oktober 2018. Untuk itu, CIMON perlu mengenal Gerst lebih dalam lewat foto dan sampel suara.
Sejak tahun 2016, CIMON telah dilatih oleh 50 teknisi agar mempunyai kesiapan layaknya astronot yang akan mengudara ke luar angkasa. CIMON diajarkan mengenali tata letak ISS dan dipastikan pula benar-benar bisa melayang bebas di gravitasi nol.
Perwakilan Airbus menjelaskan bahwa Ketika CIMON sudah di luar angkasa, astronot dan AI akan bekerjasama untuk tugas yang berkaitan dengan kristas, pemecahan masalah Rubrik, dan uji coba media.
Sumber : National Geographic Indonesia