Walther Nernst

Walther Nernst
Oleh Gilbert Widjaja

Walther Hermann Nernst adalah seorang fisikawan Jerman yang dikenal karena teori di balik perhitungan afinitas kimia sebagaimana yang termaktub dalam hukum ketiga termodinamika, dari situlah ia memenangkan Nobel Prize dalam bidang kimia pada tahun 1920.

Pada tahun 1897 Nernst menemukan sebuah lampu listrik menggunakan batang keramik pijar. Penemuan, yang dikenal sebagai lampu Nernst, adalah penerus lampu karbon dari Edison dan prekursor ke tungsten lampu pijar dari muridnya Irving Langmuir. Nernst meneliti tekanan osmotik dan elektrokimia.

Pada tahun 1905, ia merumuskan apa yang disebut sebagai “Teorema Panas baru”, kemudian dikenal sebagai hukum ketiga termodinamika yang menggambarkan perilaku materi karena suhu mendekati nol mutlak. Ini adalah pekerjaan yang membuatnya dikenang, karena menyediakan sarana untuk menentukan energi bebas (dan titik ekuilibrium karena itu) dari reaksi kimia dari pengukuran panas. Theodore Richards mengklaim Nernst telah mencuri ide dari dia, tapi Nernst hampir secara universal dikreditkan dengan penemuan tersebut.

Nernst adalah ahli mekanis yang berpikiran bahwa dia selalu memikirkan cara untuk menerapkan penemuan-penemuan baru untuk industri. Selain itu Nernst memiliki hobi berburu dan memancing. Setelah beberapa pekerjaan di Leipzig , ia mendirikan Institut Kimia Fisika dan Elektrokimia di Göttingen.

Sumber : http://www.encyclopedia.com/people/science-and-technology/chemistry-biographies/walther-hermann-nernst

 

2 Replies to “Walther Nernst”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *