Di Indonesia, gula merupakan salah satu komoditas terpenting nomor dua setelah beras. Sayangnya, kesejahteraan petani tebu kurang terjamin akibat informasi rendemen gula dari pabrik yang tidak transparan. Permasalahan tersebut dirasakan oleh Himpunan Petani Tebu Rakyat Pabrik Gula Lestari (HPTR PG. Lestari) di Nganjuk Jawa Timur.
Keprihatinan mahasiswaUniversitas Diponegoro terhadap nasib petani tebu tersebut melahirkan inovasi baru melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).Lima mahasiswa Fakultas Teknik Undip M. Alvin Ridho (Teknik Elektro), M. Surya Sulila (Teknik Elektro), M. Andre Hanafi (Teknik Elektro), Putri Rousan Nabila (Teknik Kimia) dan Rahmatika Luthfiani Safitri (Teknik Kimia) menciptakan Sensor Pengukur Rendemen Gula (SPIDER) dengan sensor cahaya TCS3200. Ketua kelompok M. Alvin Ridho mengatakan bahwa masih banyak pabrik gula yang tidak menginformasikan hasil rendemen gula kepada petani secara jelas dan transparan.
“Hal tersebut sangat meresahkan para petani, karena informasi hasil rendemen gula dari pabrik jauh dibawah perkiraan mereka.” tandasnya.
Melihat keadaan tersebut, Alvin dan kawan-kawan mencari cara untuk menciptakan alat pengukur rendemen gula yang sederhana, murah, dan dapat dioperasikan sendiri oleh petani tebu. SPIDER merupakan pengembangan dari alat polarimeter yang biasa digunakan pada pabrik tebu untuk mengukur nilai pol pada nira tebu. Alat ini mendeteksi kandungan sukrosa dalam larutan dengan melihat tingkat kekeruhannya. SPIDER ditujukan untuk para petani tebu agar dapat menentukan nilai pol nira secara mandiri, sehingga didesain lebih sederhana dan mudah dalam pengoperasiannya.
“Peralatan yang dibutuhkan untuk merakit SPIDER antara lain sensor cahaya TCS3200, lampu LED, baterai, mikrokontroller (ATMega), LCD monitor dan komponen elektrik lain. Pengoperasian alat ini cukup mudah yaitu dengan memasukkan sampel kedalam alat, kemudian nilai pol akan terhitung dan dikalkulasi dengan software, sehingga nilai rendemen gula akan muncul pada layar LED.” ujar Alvin.
“Dengan adanya SPIDER, kami berharap petani tebu dapat mengetahui nilai rendemen gula secara transparan, sehingga kesejahteraan para petani dapat meningkat. Pengembangan SPIDER akan terus dilakukan untuk menghasilkan nilai rendemen gula yang lebih akurat” imbuhnya.
Rahmatika Luthfiani Safitri
Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia 2013
Fakultas Teknik