
Kota Pekalongan tengah dihadapkan pada ancaman serius akibat banjir rob yang semakin memburuk seiring dengan kenaikan permukaan air laut dan penurunan tanah. Salah satu pendekatan inovatif yang dapat diterapkan adalah Smart Water Management, yaitu sistem drainase cerdas yang menggunakan sensor dan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memantau serta mengatur aliran air secara otomatis. Dengan sistem ini, pengelolaan air dapat dilakukan secara real-time, memungkinkan pengoperasian pompa otomatis saat diperlukan serta mengoptimalkan kapasitas saluran drainase untuk mencegah terjadinya banjir di area perkotaan.
Beberapa kota di dunia, seperti Rotterdam dan Tokyo, telah sukses menerapkan sistem serupa dengan memanfaatkan sensor pemantauan ketinggian air dan pompa otomatis yang bekerja berdasarkan data cuaca dan pasang surut. Rotterdam berhasil mengurangi risiko banjir melalui analisis data yang akurat, sedangkan Tokyo menggunakan drainase bawah tanah canggih untuk menyalurkan air secara lebih efektif. Pekalongan dapat mengambil inspirasi dari model ini dengan membangun sistem drainase pintar yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat untuk mengurangi dampak banjir rob.
Selain penggunaan teknologi, dukungan dari regulasi yang fleksibel serta keterlibatan masyarakat juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan sistem ini. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dapat menghadirkan platform digital yang memungkinkan warga untuk memantau kondisi drainase dan melaporkan kejadian banjir secara langsung melalui aplikasi berbasis smartphone. Dengan kombinasi teknologi canggih dan peran aktif masyarakat, Smart Water Management dapat menjadi solusi efektif dan berkelanjutan dalam mengatasi ancaman banjir rob di Pekalongan.
Djaksana, Y. M., Sukoco, H., Wahjuni, S., Rahmawan, H., & Neyman, S. N. (2020). Smart water management framework berbasis IoT untuk mendukung pertanian urban.