Gula Rafinasi, Berbahaya atau Tidak?

 

Pernahkah kamu melewati sehari tanpa mengonsumsi gula? Tidak sering kita memakan atau meminum sesuatu yang sama sekali tidak mengandung gula dalam bentuk gula rafinasi.

Dalam produksi gula, terdapat suatu proses yaitu pemurnian, atau rafinasi. Dalam proses ini, impuritas dan komponen yang memberikan warna pada gula dihilangkan. Produk awal, yakni gula kasar, dilunakkan lalu dilarutkan dalam air. Setelah itu, komponennya dipisahkan untuk mendapatkan gula putih yang murni, yang juga dikenal sebagai gula murni, atau sukrosa murni.

Walau gula rafinasi sering dianggap sebagai gula yang biasa kita tambahkan ke dalam teh atau kopi, sesungguhnya ada banyak macam gula rafinasi. Salah satunya adalah gula kristal yang sering dikonsumsi dan ada di sebagian besar dapur. Gula kristal kerap digunakan untuk memberi rasa manis pada minuman seperti teh dan kopi. Macam gula rafinasi ini juga digunakan saat masak dan biasa dijual di toko. Selain itu, ada juga gula super-rafinasi. Gula super-rafinasi digunakan dalam produk makanan komersil dengan skala yang besar, seperti minuman berkarbonasi dan minuman manis lainnya. Gula ini juga digunakan oleh pastry chef karena sifatnya yang mudah larut dan memberikan tekstur yang lembut pada makanan. Jenis gula rafinasi yang terakhir adalah gula bubuk. Gula bubuk memiliki tekstur yang paling halus dan digunakan dalam pembuatan kue atau lapisan roti atau donat karena dapat menempel pada permukaannya.

Walau gula dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang secukupnya, bila berlebih, konsumsi gula rafinasi dapat menjadi penyebab naiknya berat badan yang berlebih serta meningkatnya resiko penyakit. Jumlah orang dengan berat badan berlebih atau obesitas di seluruh dunia telah mencapai rekor tertinggi.

Penelitian menunjukkan bahwa pilihan makanan yang dikonsumsi serta memiliki berat badan yang sehat dengan cara menjadi aktif merupakan beberapa hal yang terpenting dalam mencegah terjadinya kanker atau penyakit lainnya, selain tidak mengonsumsi tembakau, menghindari sinar matahari, mengikuti program imunisasi, menghindari seks bebas maupun narkoba, dan melakukan pemeriksaan secara rutin.
Bahan makanan yang berbeda mempengaruhi tubuh manusia dalam cara yang berbeda, dan gula rafinasi sangat mudah menggemukkan badan.

Gula rafinasi, atau sukrosa, mengandung dua molekul, yaitu glukosa dan fruktosa. Glukosa sangatlah penting dalam metabolisme tubuh kita. Tubuh kita memproduksi glukosa dan glukosa selalu ada dalam aliran darah kita. Setiap sel dalam tubuh dapat menggunakan glukosa sebagai sumber tenaga. Bila kita tidak mendapatkan glukosa dari makanan kita, tubuh kita akan memproduksi glukosa yang dibutuhkan dari protein dan lemak yang ada.

Namun, fruktosa berbeda dari glukosa. Molekul ini tidak menjadi bagian dari metabolisme tubuh dan tubuh manusia tidak memproduksinya. Bahkan, tidak ada sel dalam tubuh kita yang menggunakannya selain sel liver. Saat kita mengonsumsi banyak gula, fruktosa yang ada dimetabolisme oleh liver. Di dalam liver, fruktosa akan dikonversi menjadi lemak, dan dialirkan ke dalam pembuluh darah.

Oleh karena hal tersebut, gula rafinasi kerap disebut sebagai sesuatu yang berpotensi sebagai racun pada tubuh. Gula rafinasi hanya memberikan kalori “kosong” yang tidak memiliki nutrisi dan mineral lainnya. Selain itu, gula rafinasi dapat menguras nutrisi yang ada dalam tubuh karena kebutuhan yang besar agar dapat dicerna. Konsumsi gula rafinasi sebaiknya dibatasi dan diganti dengan makanan yang dapat memberikan dan menyediakan karbohidrat dalam bentuk yang lebih kompleks. Makanan yang dimaksud berupa makanan yang mengandung gandum utuh.


Sumber: http://www.cancercenter.com/discussions/blog/natural-vs-refined-sugars-whats-the-difference/

One Reply to “Gula Rafinasi, Berbahaya atau Tidak?”

  1. Walau gula dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang secukupnya, bila berlebih, konsumsi gula rafinasi dapat menjadi penyebab naiknya berat badan yang berlebih serta meningkatnya resiko penyakit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *