Adolf von Baeyer
Oleh Mahdhika Yoga
Johann Friedrich Wilhelm Adolf von Baeyer lahir pada tanggal 31 Oktober 1835, di Berlin, Jerman. Baeyer merupakan kimiawan Jerman, diakui pada tahun 1905 untuk karyanya pada zat celup organik dan senyawa hidroaromatik.
Awalnya, ia belajar di Universitas Humboldt di Berlin, Baeyer belajar matematika dan fisika. Namun, ia segera menemukan kegemarannya pada kimia dan pindah ke Heidelberg untuk belajar dengan Robert Bunsen pada tahun 1856. Bunsen merupakan kimiawan yang banyak dikenal karena menyempurnakan pembakar. Ayah Baeyer seorang jendral Rusia. Ibunya orang Yahudi. Meskipun berpangkat jendral, ayah Baeyer menaruh minat besar kapada sains. Rupanya Baeyer mewarisi sifat ayahnya. Ia masuk universitas Heidelberg jurusan kimia. Di Heidelberg, Baeyer belajar di laboratorium August Kekulé, seorang ahli kimia organik terkenal.
Dosennya bernama Bunsen dan Kekule. Bunsen menekankan pentingnya eksperimen dan riset, kekule menekankan pentingnya teori. Baeyer menggabungkan keduanya. Pada tahun 1858, Baeyer menerima gelar doktornya dalam kimia dari Universitas Berlin. Pada tahun 1871, ia menjadi profesor di Strasbourg dan pada tahun 1875, Baeyer menjadi Guru Besar Kimia di Universitas München. Ia juga dianugerahi Davie Medal oleh Royal Society London pada tahun 1881, untuk karyanya dengan nila. Ia mendapat hadiah nobel untuk kimia (1905) karena menemukan zat warna buatan terutama indigo sintesis (1880), dan asam barbiturate (bahan untuk membuat pil tidur). Ia juga menemukan struktur kimia indigo (1883).
Kata Indigo adalah kata Spanyol yang artinya India. Di Indonesia indigo disebut tom atau tarum. Dari tanaman ini dibuat zat warna biru yang di sebut nila, yang digunakan untuk mewarnai kain batik. Orang Mesir telah menggunakan indigo sejak tahun 2000 SM. Ketika Inggris merebut India, indigo di bawa ke Inggris untuk mewarnai kapas, wol, dan pakaian para pelaut. Tapi indigo yang berasal dari tanaman sangat mahal dan mutunya kurang baik.
Ketika di Eropa ada perang, para pemilik industri textile tidak dapat memperoleh indigo. Maka Baeyer segera mencari akal. Ia ingin membuat indigo sintesis. Sintesis artinya buatan manusia. Ia mulai bekerja pada tahun 1865. ia bekerja keras selama 15 tahun. Pada tahun 1880 ia berhasil menemukan indigo sintesis. Tiga tahun kemudian (1883) ia berhasil menemukan struktur kimia indigo, sejak saat itu para ahli kimia Jerman berlomba membuat zat warna sintesis yang lain, mengikuti jejak Baeyer. Sebelum Perang Dunia 1 (1914-1918), Jerman menjadi produsen zat warna terbesar di dunia.
Di samping mencampurkan nila celupan, beberapa prestasi Baeyer lainnya termasuk penemuan bahan celup ptanein, pengamatan poliasetilen, garam oksonium, dan turunan asam urat. Baeyer menyatukan asam barbituik pada 1864. Asam ini digunakan dalam pembedahan sebagai obat penenang atau hipnotis. Baeyer juga terkenal untuk karyanya dalam kimia teoretis, mengembangkan teori jenuh (Spannung) pada ikatan rangkap tiga dan teori jenuh dalam cincin karbon kecil. Baeyer juga merupakan pendiri Baeyer Chemical Co. Adolf von Baeyer meninggal pada tanggal 20 Agustus 1917 di Starnberg
Sumber:
https://www.biografiku.com/2012/03/biografi-adolf-von-baeyer-kimiawan.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Adolf_von_Baeyer
Baeyer merupakan kimiawan Jerman, diakui pada tahun 1905 untuk karyanya pada zat celup organik dan senyawa hidroaromatik.