Sampah menjadi salah satu permasalahan yang dialami oleh berbagai negara di dunia karena sifatnya yang sulit diurai, namun keberadaannya semakin meningkat setiap tahun. Masing-masing negara memiliki jumlah sampah yang berbeda dengan berbagai latar belakang penduduk dan kondisi negaranya. Maka dari itu perlu dilakukan pengelolaan sampah yang efektif dan optimal. Berikut merupakan tiga negara dengan sistem pengelolaan sampah terbaik di dunia.
Jerman
Jerman berhasil mendaur ulang 56,1% sampahnya. Upaya pengelolaan sampah ini menuai kesuksesan berkat ketatnya penegakan hukum Jerman. Misalnya saja, Undang-Undang tentang Pengelolaan Limbah Cair dan Sampah secara tertutup di tahun 1996 yang memastikan bahwa semua pabrik meninggalkan lembah seminimal mungkin. Ternyata hal tersebut tidak mustahil karena semua pabrik di Jerman melakukan daur ulang terhadap materi limbahnya terlebih dahulu.
Selain itu, para penduduk Jerman diwajibkan untuk memilah sampah rumah tangga dalam empat macam tempat sampah sesuai fungsinya. Sampah sisa makanan dibuang ke dalam tempat sampah yang bewarna cokelat. Sampah kertas atau karton bewarna biru. Sampah rumah tangga bewarna hitam. Dan sampah plastik yang bewarna kuning. Jika terdapat kesalahan, sampah tersebut tidak akan diambil oleh petugas dan pemilik sampah akan mendapatkan surat teguran dari pemerintah Jerman.
Korea Selatan
Duduk di peringkat ke-2, pengelolaan dan daur ulang sampah di Korea Selatan berhasil menyentuh angka 53,7%. Sistem pengelolaan sampah di Negeri Ginseng ini dikendalikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Korea Selatan.
Berbagai jenis sampah dipisahkan dalam tempat sampah dengan warna berbeda-beda. Yaitu sampah makanan, sampah yang bisa didaur ulang, dan sampah lain-lain yang tidak bisa masuk ke dalam dua kategori tersebut. Misalnya popok bayi dan tisu bekas. Jika salah buang, denda dan hukuman siap menanti. Bahkan, hampir di setiap wilayah Korea Selatan menugaskan seseorang untuk mengawasi kegiatan buang sampah.
Swedia
Swedia merupakan negara yang dikenal inovati termasuk dalam hal pengelolaan sampah. Selama bertahun-tahun Swedia secara konsisten menerapkan kebijakan pengelolaan sampah demi mewujudkan negara yang bebas sampah.
Selain dari kebijakan pemerintah dan inovasi teknologi, ternyata peran serta masyarakat juga menjadi faktor utama yang mendukung terwujudnya negara bebas sampah tersebut. Dengan meletakkan titik fokusnya pada kesadaran masyarakat dan kebijakan ketat, negara terluas ke-3 di Benua Eropa ini telah berhasil melakukan pengelolaan sampah dan air limbah untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Negara terkaya ke-7 di dunia ini telah menekan pencemaran lingkungakn dengan mendaur ulang 49,7% sampahnya.
Sumber : kompas.com