Saat melihat pemandangan langit di malam hari yang cerah, pastinya mata kita tidak akan melewatkan objek paling indah tersebar di langit malam yang bernama bintang. Bintang merupakan salah satu benda langit yang memiliki susunan yang unik dan terkadang membentuk formasi yang sangat kita kenal. Kelap-kelipnya yang sangat memanjakan penglihatan disebabkan karena adanya perbedaan suhu dan kepadatan atmosfer bumi saat cahaya bintang tersebut melewati lapisan-lapisan atmosfer bumi dan terbiaskan oleh atmosfer.
Bintang merupakan bola terang dari gas super panas atau plasma yang disatukan oleh gravitasi. Kekuatan yang dapat membuat kita tetap berada di bumi, kekuatan gravitasi, juga menyatukan bintang-bintang di langit. Bintang memiliki gravitasi intens yang terus-menerus mendorongnya ke dalam. Gravitasi tersebut menyebabkan inti bintang yang pekat memanas dan membuat tahapan untuk fusi nuklir terjadi, yaitu ketika dua atau lebih atom yang lebih kecil bergabung untuk membuat yang lebih besar. Pada bintang-bintang, fusi nuklir biasanya mengubah atom hidrogen menjadi helium. Proses fusi ini menciptakan sejumlah besar radiasi, cahaya, dan energi di inti bintang.
Bintang Adalah Benda Hitam
Benda hitam adalah benda yang menyerap 100% dari semua radiasi elektromagnetik (gelombang cahaya, gelombang radio) yang jatuh di atasnya. Dapat digambarkan seperti oven batu bata dengan interior cat hitam dan satu-satunya jendela kecil yang terbuka. Semua cahaya yang bersinar melalui jendela diserap oleh bagian dalam oven dan tidak ada yang dipantulkan di luar oven sehingga hal ini merupakan penyerap yang sempurna. Definisi tersebut sangat cocok untuk bintang. Namun, bintang menyerap semua radiasi yang jatuh di atasnya lalu memancarkan kembali ke angkasa lebih dari yang diserapnya. Jadi, bintang merupakan benda hitam yang bersinar dengan sangat cemerlang.
Melihat Bintang Berarti Melihat Masa Lalu
Biasanya, orang yang sedang jatuh cinta atau sedang patah hati suka sekali memandang langit malam dengan banyaknya bintang-bintang yang berhamburan. Sambil memikirkan segala hal yang membuat hati senang atau sekedar mengenang masa lalu sampai hati merasa tenang. Namun, ternyata cahaya bintang yang kita lihat sekarang ialah cahaya yang berasal dari masa lalu. Misalnya, sebuah bintang jaraknya 150 tahun cahaya dari bumi. Maka cahaya yang datang dari bintang tersebut membutuhkan sekitar 150 tahun pula untuk mencapai bumi. Jadi, cahaya yang kita lihat di langit malam ini adalah cahaya bintang dari ratusan tahun yang lalu.
Tidak seperti Api, Bintang Tidak Butuh Oksigen untuk Bersinar
Banyak orang yang mengira bahwa bintang merupakan gumpalan api besar seperti api yang biasa kita lihat di bumi. Namun, sinar terang yang dipancarkan bintang di alam semesta disebabkan oleh suatu proses inti bintang mengubah zat menjadi sumber tegangan, proses itu sama seperti bom atom. Hal tersebut berbeda dengan proses pembakaran di bumi yang membutuhkan oksigen. Cahaya dan panas bintang berasal dari reaksi fusi. Dari reaksi itulah terjadi panas dengan temperatur yang sangat tinggi. Maka dari itu, bintang tidak terbakar dari reaksi oksidasi seperti api yang biasa kita lihat di bumi, melainkan reaksi fusi tadi. Sehingga bintang dapat tetap bersinar meskipun tidak adanya oksigen di ruang angkasa.
Sumber:
https://spaceplace.nasa.gov/review/dr-marc-technology/hubble.html
https://isequalto.com/iet-app/daily-edition/LJrm3049-How-do-stars-burn-in-space-without-air?
Very Useful Information
Terima kasih…