
Nanoteknologi adalah bidang sains yang memanipulasi material pada skala nanometer sekitar satu miliar kali lebih kecil dari ukuran sel manusia (Sulabha, 2015). Dengan bekerja pada level ini, para ilmuwan dapat menciptakan bahan dan perangkat yang memiliki sifat-sifat unik yang tidak dapat dicapai dengan teknik konvensional. Teknologi ini menggabungkan prinsip-prinsip fisika, kimia, dan biologi untuk merancang material dengan presisi yang sangat tinggi, menghasilkan inovasi yang dapat merevolusi berbagai industri.
Nanoteknologi menawarkan manfaat yang besar di berbagai sektor. Dalam kesehatan, teknologi ini mendukung pengembangan obat-obatan yang dapat menargetkan sel-sel penyakit dengan lebih tepat, mengurangi efek samping dan meningkatkan efisiensi terapi. Misalnya, nanopartikel sedang diuji untuk pengiriman obat secara langsung ke sel kanker, meningkatkan tingkat kesembuhan (Syafaat, 2024). Di bidang energi, nanoteknologi berpotensi meningkatkan efisiensi panel surya melalui material fotovoltaik yang lebih baik, serta mengembangkan baterai dengan daya simpan dan kecepatan pengisian yang jauh lebih tinggi. Selain itu, teknologi ini dapat digunakan untuk menciptakan material yang lebih ringan namun lebih kuat, memperbaiki struktur bangunan, dan mengurangi konsumsi bahan.
Nanoteknologi beroperasi dengan mengendalikan material pada tingkat atom dan molekul untuk mengubah sifat-sifatnya. Nanoteknologi (NT) merupakan bidang ilmu interdisipliner yang kompleks, mencakup nanosains, nanokimia, nanofisika, nanomaterial, nanoelektronik, nanometrologi, dan nanobionik. Sebagai cabang ilmu pengetahuan yang relatif baru, nanoteknologi telah menemukan berbagai aplikasi, mulai dari produksi energi hingga proses industri dan aplikasi biomedis. Nanomaterial (NM) dapat dirancang dengan komposisi dan fungsi yang unik, yang memungkinkan pengembangan alat dan teknik baru (Madkour, 2019). Misalnya, nanopartikel dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan energi dalam baterai atau memperbaiki pengaturan suhu dalam perangkat elektronik. Terbaru, riset di bidang ini mencakup pengembangan nanomaterial cerdas yang dapat
merespons perubahan lingkungan, seperti suhu atau pH, untuk aplikasi dalam sensor dan perangkat medis. Selain itu, kemajuan nanoteknologi telah memungkinkan pembuatan lapisan pelindung yang sangat tipis dan kuat untuk berbagai produk, dari layar elektronik hingga komponen otomotif, serta dalam bioremediasi untuk membersihkan lingkungan terkontaminasi dengan memanfaatkan nanopartikel untuk menguraikan polutan.
Sulabha, K. K. (2015). Nanotechnology: Principles and Practices.
Syafaat, M. (n.d.). Nanoteknologi. Kalla Institute. Retrieved September 20, 2024, from https://kallainstitute.ac.id/nanoteknologi/
Madkour, L. H., & Madkour, L. H. (2019). Introduction to nanotechnology (NT) and nanomaterials (NMs). Nanoelectronic materials: fundamentals and applications, 1-47
Tinggalkan Balasan