Xenotransplantasi Organ Babi dalam Tinjauan Bioetik

Transplantasi adalah cara atau upaya medis untuk menggantikan organ atau jaringan yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik. Transplantasi merupakan salah satu hal yang paling luar biasa yang telah dicapai dalam dunia kedokteran modern, karna banyak nyawa manusia di dunia dapat diselamatkan melalui transplantasi ini. Ada empat jenis transplantasi, yaitu autotransplantasi, transplantasi alogenik, transplantasi garis isometrik, dan xenotransplantasi. Transplantasi jantung babi ke manusia adalah prosedur medis eksperimental yang disebut xenotransplantasi. Ini melibatkan penggunaan jantung babi sebagai donor untuk manusia yang membutuhkan transplantasi jantung. Ide di balik ini adalah untuk mengatasi masalah kekurangan organ donor manusia yang serius.

Ada beberapa tantangan teknis dan etis yang harus diatasi sebelum xenotransplantasi dapat menjadi umum. Pertama reaksi Abnormal yakni manusia memiliki sistem kekebalan yang kuat, dan transplantasi jantung dari hewan ke manusia dapat menyebabkan reaksi kekebalan yang kuat terhadap organ donor, yang dapat merusak jantung tersebut, Selanjutnya risiko Penularan Virus dimana organisme babi dapat membawa virus yang tidak berbahaya bagi babi, tetapi berpotensi berbahaya bagi manusia. Penularan virus seperti ini adalah perhatian serius dalam xenotransplantasi. Serta etika dan moral yakni penggunaan hewan untuk transplantasi organ pada manusia memunculkan pertanyaan etika tentang perlakuan terhadap hewan dan dampak jangka panjangnya terhadap hubungan antara manusia dan hewan.

Terdapat tiga hal yang mungkin dapat mengatasi kekurangan jumlah organ yang tersedia pada transplantasi, yaitu: meningkatkan donatur yang telah meninggal, “bioengineering” dari organ yang dapat ditransplantasikan, dimana hal ini sering menggunakan stem atau progenitor sel, dan penggunaan organ dari hewan atau xenotransplantasi, dimana hal ini dapat memberikan solusi jangka pendek untuk kekurangan organ manusia untuk transplantasi.

Penggunaan organ jantung pada babi digunakan sebagai xenograft pada manusia (xenotransplantasi jantung) berpotensi dapat mengatasi kekurangan donor jantung sekarang ini. Jika hal ini dapat dilakukan, maka xenotransplantasi akan sangat bemanfaat terutama bagi pasien yang kondisinya memburuk. Sehingga, pertimbangan tersebut dapat mendukung upaya untuk mengembangkan xenotransplantasi jantung babi sebagai alternatif jantung yang tersedia untuk pasien dengan penyakit jantung yang mengancam jiwa.


Sumber : Putri, A. S., Ardiato, P., Pratama, A. M. P., Nisa, F. K., Shiddieqy, R. N. A., Azhari, N., & Sulistyani, S. (2021). Xenotransplantasi Organ Babi dalam Tinjauan Bioetik, Hukum Negara, dan Maqosid Syariah. Proceeding Book Call For Papers Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, 74-81.

https://proceedings.ums.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/223

10 Replies to “Xenotransplantasi Organ Babi dalam Tinjauan Bioetik”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *