Pembungkus plastik biasanya menjadi sampah, namun bagaimana jika Anda bisa memakannya?
Kementerian Pertanian AS mengembangk
an pembungkus yang terbuat dari protein susu yang bisa dimakan. Pembungkus ini 500 kali lebih baik disbanding plastik biasa. Pasalnya plastik wrap yang bisa dimakan ini terbuat dari kasein, protein di dalam susu yang ditambah sejumlah bahan lain sehinghga dapat melindungi makanan dari oksigen atau udara (penyebab oksidasi, makanan tercemar bakteri dan lain sebagainya). Kementerian AS mengembangkan teknologi ini dengan harapan mampu mengurangi 10,5 jta ton sampah plastik setiap tahun.
Sebagai contoh, kopi instan atau sup yang dibungkus dengan inovasi pembungkus ini bisa dimasukkan ke dalam air panas, kemudian pembungkus akan mencair, pembungkus lain yang biasanya menjadi sampah, namun tidak dengan pembungkus ini, pembungkus akan menghilang setelah mencair dan mengurangi kemungkinan pembungkus yang menjadi sampah.
Pembungkus ini bisa berbahaya bagi mereka yang alergi terhadap susu. Jadi, pembungkus ini akan digunakan untuk makanan yang mengandung susu seperti keju, cokelat dan pizza. Sumber: Laetitia M. Bonnaillie, PH. D. Diary and Functional Foods Research Unit.
Dan jika pembungkus ini digunakan terhadap makanan yang tak mengandung susu, maka akan ada label, kata peneliti. Peneliti mulai berdisukusi dengan beberapa perubahan tentang penyediaan pembungkus ini dalam kurun waktu satu tahun ini. Inovasi pembungkus makanan yang bisa dikonsumsi ini telah dipresentasikan pada pertemuan American Chemical Society.
Lebih lanjut, ketika digunakan sebagai kemasan makanan. Plastik wrap tersebut lebih ramah lingkungan karena cukup mudah terurai sehingga dapat mengurangi limbah plastik.
Sebelumnya, sejumlah produk serupa pernah tersedia di pasaran. Namun kebanyakan terbuat dari pati, dan berpotensi masih berpori, sehingga tidak maksimal dalam menjaga kesegaran makanan.
Sumber: CNN Indonesia