
Saat ini persiapan menghadapi diterapkannya teknologi 5G tengah gencar dilakukan oleh beberapa konsorsium, seperti METIS (Mobile and wireless communications Enablers for Twenty-twenty (2020) Information Society) dan 5GNOW, yang merupakan gabungan dari akademisi, industri, dan regulator untuk menemukan teknologi yang tepat untuk memenuhi standar teknologi 5G. Selain data rate yang digadang mampu mencapai 10 GB/s, teknologi 5G juga memungkinkan adanya komputasi yang menyatu dengan berbagai perangkat sehingga dapat mewujudkan skenario jaringan Internet of Things (IoT).
Standar teknologi 5G mempunyai target untuk mencapai data rate minimal sepuluh kali lebih tinggi dari data rate saat ini. Trafik seluler diprediksi akan meningkat 1000 kali lebih banyak dibandingkan pada tahun 2010 dan teknologi 4G saat ini tidak akan mampu mengakomodasi lonjakan trafik tersebut. Ada beberapa target lain untuk teknologi 5G secara umum. Data rates yang tinggi (1-10 Gbps), memiliki latensi dibawah 1 ms, biaya dan energi yang efisien (cost & energy efficiency), cakupan yang luas dengan menggunakan jaringan heterogen, serta konektivitas yang stabil merupakan beberapa target lain dari teknologi 5G secara umum.
Untuk memenuhi standar karakteristik teknologi 5G, sistem jaringan harus mampu menyediakan data rate yang tinggi kepada pengguna dan kapasitas sistem. Beamforming adalah suatu teknik yang dapat mengatasi tantangan tersebut dengan mengarahkan sinyal transmisi dari sejumlah N antena susunan kepada pengguna.
Salah satu teknologi yang digunakan dalam usulan 5G adalah Massive MIMO. Massive Multi-Input Multi-Output (MIMO) dapat dipandang sebagai suatu bentuk beamforming, dengan sejumlah elemen antena pada base station dan terminal pengguna. Antena MIMO terdiri dari banyak elemen antena yang dapat membentuk pola radiasi dan mengarahkan sinyal transmisi ke arah spesifik. Dengan melakukan hal ini, efisiensi channel dan data rate dapat ditingkatkan. Jika spektrum frekuensi tinggi dan gelombang milimeter digunakan dalam sistem jaringan 5G, maka dimensi antena dapat diperkecil hingga mencapai satuan sentimeter, sehingga antena massive MIMO yang terdiri dari puluhan hingga ratusan antena akan sangat memungkinkan untuk diintegrasikan ke berbagai perangkat.
Sumber : electrician.unila.ac.id https://electrician.unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/2124
Very Nice Informative 5G launch DoT urges TRAI to speed up 5G