Salah satu material yang berperan sangat penting dalam konstruksi bangunan adalah semen. Namun, beton dari semen pada umumnya memiliki kelemahan, yaitu daya hambat hantar panas yang rendah, sehingga akan menyebabkan ruangan dalam suatu bangunan dari beton menjadi panas ketika siang hari akibat perpindahan kalor dari panas matahari menuju ke dalam ruangan. Selain itu menyebabkan konsumsi energi semakin meningkat ketika bangunan itu digunakan melalui ventilasi udara, sistem pemanas, dan pendingin ruangan.
Maka dari itu, diperlukan suatu upaya terhadap bangunan dalam penanganan untuk penurunan konsumsi energi karena diperkirakan sekitar dua pertiga konsumsi energi digunakan pada suatu bangunan serta memberikan insulasi termal yang baik.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian yang didanai oleh Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Tiga mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro berhasil menciptakan insulator termal bermatriks semen yang dinamakan dengan SIROSMEN dari limbah Geothermal Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) PT Geo Dipa Energi yang berlokasi di Dieng, Jawa Tengah.
Para mahasiswa tersebut adalah Ilham Nur Hakim Rambe (Teknik Kimia Undip 2016), Hendra Sudrajat (Teknik Kimia Undip 2016), dan M. Abdillah Zidan (Tenik Kimia Undip 2016). Mereka mendapat bimbingan dari Dr.-Ing Silviana, S.T, M.T. dan melakukan penelitiannya di Advanced Material Laboratory Teknik Kimia Universitas Diponegoro.
Sirosmen merupakan semen dengan penambahan material silika aerogel yang mana mampu menghasilkan semen dengan kualitas yang jauh lebih bagus dari semen biasanya. Dengan adanya kandungan silika aerogel membuat semen memiliki massa yang sangat ringan, kuat dan tentunya dapat digunakan sebagai insulator termal dalam bangunan.
Salah satu hal mendasar yang memotivasi mereka untuk mengembangkan sirosmen adalah manfaat semen berbasis silika aerogel dan karakteristik dasi sifat semennya itu sendiri.
“Penelitian ini sangat bermanfaat bagi negara maupun pemerintah dalam memenuhi bahan konstruksi bangunan yang dapat mengurangi konsumsi energi bangunan, bagi industri dalam memproduksi serta mengkomersialkan semen berbasis silika aerogel akan sangat ekonomis dibanding melakukan instalasi isolator terhadap bangunan secara terpisah, serta bagi lingkungan dapat mengoptimalkan pemanfaatan limbah yaitu limbah geothermal yang tidak memiliki nilai jual.” Ungkap Ilham selaku Ketua Tim.
Mereka berharap sirosmen ini dapat diproduksi secara besar di Indonesia sehingga nantinya dapat mengurangi konsumsi yang terlalu besar pada berbagai bangunan saat ini.