Sekilas, hari Jum’at tanggal 17 April 2015 adalah hari yang biasa-biasa saja. Namun tidak bagi HMTK 2015, terutama Departemen Pendidikan dan Penalaran dengan program kerja (proker) pertamanya yaitu Seminar Pembekalan Kerja HMTK 2015. Sekilas dari namanya, isi acara ini sudah bisa ditebak. Namun bagaimana detailnya? Berikut pembahasannya.
Seminar Pembekalan Kerja HMTK 2015 adalah proker tahunan yang diadakan HMTK untuk mempersiapkan para mahasiswa yang akan lulus agar lebih siap dalammenghadapi dunia kerja. Meskipun secara otomatis para mahasiswa bisa mempersiapkan diri ketika Kerja Praktek atau KP, Seminar Pembekalan Kerja ini memberikan bekal ilmu yang lain. Bekal ilmu yang diberikan salah satunya adalah Format Penulisan CV.HMTK patut bangga karena seminar ini diisi oleh alumninya sendiri yaitu RM. Happy Paringhadi, yang merupakan Manpower Planning and Development dari PT. Pertamina. Seminar ini berisi tentang bagaimana penerimaan tenaga kerja di Pertamina, kondisi kekinian Pertamina, format penulisan CV, dan cara menghadapi interview. Tidak sebatas teori saja, dalam seminar juga dilakukan simulasi pembuatan CV sehingga para peserta bisa langsung praktik. Sehingga para peserta tidak hanya mendengarkan pembicara dan membaca modul secara monoton. Dan yang paling seru adalah saat dilakukan simulasi interview, bagaimana tidak, para volunteer yang terdiri dari enam orang maju ke depan dan langsung diberi pertanyaan berbahasa Inggris. Para peserta spontan terkejut dan juga tertawa akan hal ini.
Banyak yang bilang seminar ini ditujukan untuk angkatan-angkatan atas yang mau lulus dan angkatan bawah tidak perlu mengikuti acara ini. Namun Khalidah Nur Mahdi salah seorang peserta dari angkatan 2014 memiliki pendapat yang lain, “Bagi saya, jika orang-orang banyak bilang seperti itu, justru membuat saya makin penasaran dan semangat untuk mencari tahu bagaimana persiapan pembekalan kerja,”. Tidak mengherankan, jika gadis ini berusaha mempertahankan dirinya sebagai list peserta ketika dirinya hampir digeser oleh kakak tingkat. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa mencari ilmu itu tidak perlu menunggu waktu dan usia. Kapanpun jika kita benar-benar mau mencari ilmu, kita harus terus mencari meski banyak rintangan menghadang.