
Klaten – Permasalahan lingkungan semakin sering terjadi akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah. Banyak sampah rumah tangga yang masih tercampur tanpa pemilahan, menyebabkan pencemaran tanah, air, dan udara. Selain itu, minimnya informasi mengenai cara memilah sampah yang benar membuat masyarakat kesulitan dalam menerapkan kebiasaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mendorong Muhammad Ilham, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro mengadakan sosialisasi pemilahan sampah organik dan anorganik serta pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai tinggi. Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang baik serta memberikan pengetahuan dalam mendaur ulang limbah menjadi produk bermanfaat. Sosialisasi yang dilaksanakan pada 8 Februrari 2025 ini cukup mendapat sambutan antusias dari para pemuda setempat.

Dalam sosialisasi ini, mahasiswa KKN Ilham menjelaskan perbedaan antara sampah organik dan anorganik serta cara memilahnya dengan benar. Sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan dapat diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik seperti plastik dapat didaur ulang menjadi berbagai produk kreatif, misalnya ecobrick dan paving block. Para peserta juga dikenalkan dengan konsep Bank Sampah dan cara pengelolaan sampah di desa. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, para pemuda dapat lebih aktif dalam menjaga lingkungan dan mengembangkan Bank Sampah di desa mereka sendiri.