Pemanfaatan Karagenan dalam Alga Merah sebagai Antibacterial Edible Food Packaging

Polimer petrokimia atau yang lebih dikenal dengan plastik, merupakan bahan kemasan yang paling sering digunakan oleh masyarakat. Namun, penggunaan polimer plastik juga memiliki banyak dampak terhadap lingkungan dikarenakan sifatnya yang sulit untuk didegradasikan (diuraikan) oleh mikroorganisme. Mengingat hal tersebut, para peneliti terus mengembangkan riset dan teknologi untuk mengurangi jumlah sampah plastik, salah satunya dengan penggunaan edible film dalam food packaging.

Edible film merupakan lapisan untuk membungkus produk makanan berbahan dasar hidrokoloid (protein dan polisakarida), lemak (asam lemak dan wax), dan campuran (hidrokoloid dan lemak). Nilai tambah dari bahan pelapis jenis ini ialah dapat langsung dimakan dengan produk yang dikemas, juga berfungsi sebagai penghambat transfer massa (misalnya kelembaban, oksigen, lipida, zat terlarut), sebagai carrier bahan makanan atau aditif, dan digunakan untuk meningkatkan penanganan makanan.

Salah satu bahan dasar yang sedang dikembangkan sebagai bahan baku pembuatan edible film untuk food packaging adalah penggunaan alginate. Alginate umumnya diproduksi dari ganggang alga cokelat, di mana penggabungan alginate dengan bahan dasar lainnya seperti gelatin juga mampu meningkatkan morphology surface dari film.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan baku alginate dapat digunakan secara efektif dalam pembuatan edible film, serta penambahan bahan baku lain seperti ekstrak bawang putih dapat meningkatkan sifat antibakteri yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.


Sumber : Anggraini, N.T>, Agustini, T.W., dan Rianingsih, L. 2018. Karakteristik Edible Film Karagenan dengan Penambahan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) sebagai Antibakteri. Saintek Perikanan, 14(1): 70-76.

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/view/21413/14410

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *