Manfaatkan Limbah Botol Plastik, Mahasiswa KKN Undip Kelurahan Sapugarut Hasilkan Vertical Garden

Saat ini, permasalahan lingkungan seperti polusi udara seolah tidak pernah ada habisnya. Seiring dengan meningkatnya pembangunan serta meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor, tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut menjadi salah satu penyebab permasalahan polusi udara yang semakin kompleks. Manusia sudah pasti akan mendapatkan kerugian besar dari kondisi tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, tentu saja tidak mudah. Namun, membenahi lingkungan bukan tidak mungkin dilakukan. Terdapat banyak cara dalam membenahi lingkungan, dimana salah satunya dengan menanam tanaman di area sekitar pinggir jalan atau pada ruang terbuka. Konsep penanaman tanaman yang kini menjadi trend dalam berkebun, yaitu dengan konsep vertical garden. Adanya vertical garden dapat menjadi salah satu trend design dalam berkebun serta menjadi solusi dalam permasalahan lingkungan.

Vertical garden merupakan sebuah inovasi di dunia landscaping yang memanfaatkan dinding sebagai lahan. Vertical garden atau yang disebut pula dengan taman vertikal adalah metode bercocok tanam dengan menggunakan lahan yang sempit dan terbatas dengan menggunakan dinding atau ruang secara vertikal dengan menutupinya dengan tumbuhan yang tumbuh di atas media tanam. Dinding ini bisa ditempatkan di dalam maupun di luar ruangan, melekat ataupun terpisah dari dinding yang sudah ada, dan bisa dalam berbagai ukuran. Pemanfaatan dinding atau ruang secara optimal ini adalah salah satu ide untuk mendukung program menghijaukan bumi karena menjaga kelestarian alam adalah tanggung jawab kita bersama.

Gerakan asri melalui vertical garden dapat menjadi awal mula gerakan perubahan ini. Gerakan atau langkah tersebut diterapkan oleh mahasiswa TIM II KKN UNDIP di setiap kediaman Ketua RT di Kelurahan Sapugarut dengan memberikan sosialisasi mengenai hal tersebut kepada warga sekitar pada tanggal 4 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2019. Hasilnya disosialisasikan kepada warga Kelurahan Sapugarut yang nantinya dapat diikuti oleh warga tersebut untuk memperindah dan menghijaukan daerahnya masing-masing.

Terdapat dua upaya menyelamatkan lingkungan apabila menggunakan vertical garden. Pertama, kita telah berusaha menyumbang oksigen untuk meredam pemanasan global. Kedua, dengan pemanfaatan material plastik kita telah membantu pengurangan sampah yang masa terurainya ratusan tahun.

Dalam pembuatan vertical garden TIM II KKN UNDIP Kelurahan Sapugarut menggunakan limbah botol plastik. Penggunaan bahan daur ulang limbah botol plastik dapat menjadi pilihan untuk media tanam pada vertical garden tersebut. Selain melakukan penghijauan dengan kegiatan ini juga diharapkan dapat mengurangi limbah botol plastik melalui penggunaan kembali bahan sampah yang masih dapat digunakan.

Pada umumnya, terdapat berbagai tipe vertical garden diantaranya, yaitu sistem bingkai bertingkat dan sistem bingkai gantung. Sistem bingkai bertingkat ini termasuk sistem yang cukup mudah dalam proses pembuatannya, yaitu dengan cara membuat bingkai dalam tingkatan keatas dan menggunakan pot sebagai tempat media tanam. Sedangkan sistem bingkai gantung yaitu dengan cara botol-botol bekas dirangkai dan digantung dengan sebuah tali yang kuat. Sistem bingkai gantung inilah yang digunakan oleh TIM II KKN UNDIP untuk mengurangi limbah botol plastik dan membantu menghijaukan Kelurahan Sapugarut.

Adapun penerapan sistem vertical garden tersebut dapat dilakukan dengan cukup mudah. Pertama, dengan cara botol plastik dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dicat dan keringkan, lalu potonglah badan botol tersebut. Kedua, buatlah lubang di atas dan di bawah botol yang nantinya dijadikan tempat untuk mengaitkan tali. Ketiga, isi botol dengan tanah, tetapi ketinggian tanah jangan sampai menyamai lubang yang dibuat di badan botol. Isilah tanah hingga ketinggiannya 1-2 cm dibawah lubang tersebut. Keempat, masukkan tanaman yang diinginkan melalui lubang yang telah dibuat di badan botol.

Setelah itu, jadilah satu tanaman yang dibudidayakan dengan vertical garden sederhana. Kemudian, lakukanlah langkah tersebut dengan jenis tenaman yang sama atau berbeda. Setelah tanaman tersebut ditanam di dalam botol, maka botol-botol tersebut bisa disusun dengan cara menyusunnya atau menggantungnya dengan tali. Terakhir, vertical garden tersebut sudah bisa dimulai proses perawatannya dengan melakukan penyiraman. Untuk vertical garden sederhana ini, dapat menyiramnya dengan cara manual. Proses perawatannya cukup mudah, yaitu dengan menyiramnya sehari sekali ataupun dua hari sekali.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *