Industri pangan merupakan salah satu industri yang menghasilkan produk buangan berupa limbah cair. Dalam operasional produksinya, industri ini menggunakan bahan pewarna. Limbah cair industri ini diketahui mengandung warna yang cukup pekat sehingga perlu dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Pengolahan ini bertujuan agar tidak menimbulkan pencemaran di lingkungan yang menjadi tempat pembuangan limbah cair berwarna tersebut.
Dalam proses produksi salah satu industri pangan di Sidoarjo, selain memproduksi hasil produk utama, proses produksi industri ini juga menghasilkan limbah cair yang bewarna hasil dari produksi pewarna makanan cair maupun serbuk, bahan perisa makanan, cuka dapur, dan cuka makanan. Industri pangan ini menggunakan bahan pewarna natrium sulfat, tartrazin C. I. 19140, kuning FCF C.I. 15985, karmoisin C.I. 14720, ponceau C.I. 73015, eritrosin C.I. 45430, sehingga limbah cair yang dihasilkan berwarna pekat. Limbah cair yang mengandung pewarna ini dapat menjadi ancaman bagi ekosistem badan air. Hal ini dikarenakan pewarna tersebut dapat mengganggu transfer oksigen kedalam badan air.
Metode yang dapat digunakan dalam mengolah limbah cair berwarna salah satunya dengan metode koagulasi-flokulasi. Metode ini dinilai paling efektif karena dengan ditambahkannya zat koagulan, partikel koloid yang sangat lembut di dalam air akan menjadi agregat sebelum proses penggumpalan dan akan membentuk flok. Hal ini akan memudahkan pemisahan limbah dengan zat pewarna dengan cara pengendapan. Zat koagulan yang alami salah satunya berasal dari cangkang kepiting dan kulit udang-udangan (Crustaceae), dimana terbukti mampu menjernihkan limbah cair yang mengandung pewarna.
Berdasarkan penelitian, penggunaan kitosan dari cangkang kepiting pada pengolahan limbah cair dengan kandungan pewarna mampu meremove TSS terbaik mencapai 95,53% pada penambahan kitosan 55 ml. Selain itu, removal terbaik 42,09% juga didapat pada penambahan kitosan 60 ml. Sedangkan pada koagulan yang menggunakan kitosan dengan grade food & medical, didapat hasil removal warna terbaik pada limbah cair industri pangan dengan menggunakan kitosan sebesar 96% dengan lama pengadukan 45 menit pada koagulan 30%.
Sumber: ejurnal.itats.ac.id https://ejurnal.itats.ac.id/sntekpan/article/view/1284
Pengolahan limbah cair sangat penting agar tidak menganggu warga sekitar industri tersebut. Terima Kasih atas informasinya.