
Kemajuan teknologi kendaraan listrik (EV) semakin mendorong transisi global menuju penggunaan energi terbarukan. Barman et al. (2023) menjelaskan bahwa integrasi antara energi terbarukan dan kendaraan listrik merupakan langkah penting dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih berkelanjutan. Seiring dengan peningkatan penggunaan EV, solusi pengisian daya yang lebih efisien dan ramah lingkungan menjadi sangat dibutuhkan, salah satunya adalah dengan pendekatan smart charging.
Pendekatan smart charging dirancang untuk mengoptimalkan pengisian daya kendaraan listrik berdasarkan ketersediaan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin. Teknologi ini tidak hanya membantu mengurangi beban pada jaringan listrik, tetapi juga memaksimalkan penggunaan energi bersih. Salah satu contoh penerapannya adalah sistem Vehicle-to-Grid (V2G) yang diterapkan di negara-negara seperti Belanda dan Jepang. Dalam sistem ini, kendaraan listrik dapat berfungsi sebagai penyimpan energi yang mampu mengalirkan listrik kembali ke jaringan saat permintaan tinggi, memanfaatkan energi yang disimpan dari sumber terbarukan seperti panel surya.
Selain itu, di California, terdapat proyek yang mengintegrasikan stasiun pengisian daya kendaraan listrik dengan panel surya di area perumahan. Stasiun-stasiun ini dilengkapi dengan baterai penyimpanan dan sistem pengaturan yang secara otomatis menyesuaikan pengisian daya kendaraan sesuai dengan ketersediaan energi surya, sehingga mengurangi ketergantungan pada jaringan listrik konvensional. Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana teknologi smart charging dapat diterapkan untuk mendukung penggunaan energi terbarukan dan kendaraan listrik dalam rangka mengurangi emisi karbon dan mencapai masa depan yang lebih hijau.
Kolaborasi antara pemerintah, penyedia energi, dan industri kendaraan listrik akan sangat penting untuk mempercepat adopsi sistem smart charging. Dengan dukungan infrastruktur dan kebijakan yang tepat, integrasi kendaraan listrik dan energi terbarukan akan berperan penting dalam mencapai target global pengurangan emisi karbon serta mendorong terciptanya sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Sumber : Mursal, I. L. P., Warsito, A. M. P., Ariyanti, D. K., Susanti, E. I., & Irma, R. (2023). Penggunaan Nanopartikel Kitosan sebagai Penghantar Obat Baru. Journal of Pharmaceutical and Sciences , 804-809.
Tinggalkan Balasan