Eugen Goldstein
oleh Meilinda Putri
Goldstein lahir di kota Gleiwitz, Polandia pada tahun 1850. Goldstein adalah penemu sinar anoda dan juga disebut sebagai penemu proton.
Padatahun 1886, sebelum haikat sinar katoda di temukan, Goldstein melakukan suatu percobaan dengan tabung sinar katoda dan menemukan fakta yaitu “Apabila katoda tidak berlubang ternyata gas di belakang katoda tetap gelap. Namun, bila pada katoda tidak berlubang ternyata gas di belakang katoda menjadi berpijar.” Hal ini menunjukkan adanya radiasi yang berasal dari anoda, yang menerobos lubang pada katoda dan memijarkan gas dibelakang katoda tersebut.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa sinar terusan merupakan radiasi partikel (dapat memutar kincir) yang bermuatan positif dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif. Partikel sinar terusan ternyata bergantung pada jenis gas dalam tabung. Artinya, jika gas dalam tabung diganti ternyata dihasilkan partikel sinar terusan dengan ukuran yang berbeda. Partikel sinar terusan terkecil diperoleh dari gas hidrogen. Partikel ini kemudian disebut proton. Muatan maupun massa partikel sinar terusan dari gas lain selalu merupakan kelipatan bulat dari massa dan muatan proton, sehingga diduga bahwa partikel itu terdiri atas proton-proton.
Sinar Anoda dengan rasio e/m terkecil berasal dari gas hidrogen (H2) dan terbuat dari ion H+. Dengan kata lain sinar ini terbuat dari proton. Goldstein bekerja degan sinar anoda H+ rupanya pengamatan pertama dari proton.
Hal ini dapat membuktikan bahwa setiap materi mengandung proton sebagai salah satu partikel penyusunnya. Pada tabung sinar katoda yang dimodifikasi, sinar katoda mengionisasi gas dalam tabung yang mengakibatkan gas dalam tabung bermuatan positif. Gas yang bermuatan positif ini bergerak menuju katoda, sebagian dapat melewati celah katoda dan menumbuk dinding tabung.
Tinggalkan Balasan