3 Kandungan Kimia dalam Tembakau untuk Industri Rokok

Infografis by Aurellia Livia Hidayat

Identifikasi komponen kimia tembakau telah dilakukan secara intensif selama lebih dari 50 tahun atau sejak pernyataan Kozak pada tahun 1954 yang menyebutkan bahwa sekitar 100 komponen kimia ada pada asap rokok dan asap rokok mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan. Dari hasil analisis terakhir, dinyatakan bahwa terdapat 2500 komponen kimia pada tembakau yang siap dibuat rokok, yaitu tembakau yang telah selesai proses fermentasi selama 1-3 tahun. Dari jumlah tersebut, 1100 komponen diturunkan menjadi asap tanpa perubahan akibat pembakaran. Sebanyak 1400 lainnya mengalami dekomposisi atau terpecah, bereaksi dengan komponen lain dan membentuk komponen baru sekitar 4800 komponen kimia di dalam asap. Dengan teknologi modern saat ini, usaha menekan bahan berbahaya dilakukan melalui sistem pabrikasi dalam industri rokok. Berikut 3 kandungan kimia dalam tembakau yang digunakan oleh industri rokok.

Persenyawaan Nitrogen (Nikotin dan Protein)

Nikotin merupakan senyawa organik spesifik yang terkandung dalam daun tembakau. Apabila diisap, senyawa ini akan menimbulkan rangsangan psikologis bagi perokok dan membuatnya menjadi ketagihan. Dalam asap, nikotin berpengaruh terhadap beratnya rasa isap. Semakin tinggi kadar niktoin, rasa isapnya akan semakin berat. Protein membuat rasa isap amat pedas dan menggigit, sehingga selama processing senyawa ini harus dirombak menjadi senyawa lain.

Senyawa Karbohidrat (Pati, Pektin, Selulosa, dan Gula)

Pati, pektin, dan selulosa merupakan senyawa bertenaga tinggi yang merugikan aroma dan rasa isap, sehingga selama processing harus dirombak menjadi gula. Gula mempunyai peranan dalam meringankan rasa berat dalam pengisapan rokok, namun apabila terlalu tinggi dapat menyebabkan panas dan iritasi kerongkongan serta menyebabkan tembakau mudah menyerap air sehingga menjadi lembap. Dalam asap keseimbangan, gula dan nikotin akan menentukan kenikmatan dalam merokok.

Zat Warna: Klotofil (Hijau), Xantofil (Kuning), dan Karotena (Merah)

Apabila klorofil masih ada pada daun tembakau, maka akan menimbulkan bau yang tidak enak (apak) dalam pijaran rokok. Di sisi lain, xantofil dan karotena tidak memberikan pengaruh terhadap aroma dan rasa isap pada rokok.


Sumber: http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/3506

One Reply to “3 Kandungan Kimia dalam Tembakau untuk Industri Rokok”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *