3 Blok Penghasil Cadangan Gas Terbesar di Indonesia

Cadangan gas alam cair (LNG) Indonesia berkurang 5% dalam dua tahun terakhir. Kegiatan eksplorasi untuk menemukan sumber gas baru sangat diperlukan untuk kembali meningkatkan cadangan gas nasional. Berikut merupakan tiga blok penghasil cadangan gas terbesar di Indonesia.

Lapangan Abadi, Blok Masela

Yang pertama tentu ada Lapangan Gas Abadi, Blok Masela. Perusahaan asal Jepang yaitu Inpex memiliki hak melakukan eksploitasi pada blok Masela ini dengan melaluai penandatanganan kontrak Masela PSC pada 16 November 1998.

Cadangan gas blok Masela secara resmi ditemukan pada tahun 2000. Dengan mengebor sumur eksploitasi pada kedalaman laut 457 meter dengan total kedalaman 4.230 meter. Proyek Masela ini direncanakan mulai on stream pada kuartal II-2027 dengan estimasi produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) 9,5 juta ton per tahun dan gas 150 mmscfd. Biaya pengembangan proyek Lapangan Abadi diperkirakan sebesar US$ 16 miliar.

Untuk pengembangan lapangan gas abadi ini, Inpex Masela Ltd melakukan beberapa studi detail yang meliputi penghitungan cadangan (reserve calculation), skenario pengembangan (development scenario) dan studi pemasaran gas (gas marketing study).

Proyek Ultra Laut Dalam/Indonesia Deepwater Development (IDD)

Tahap pertama Proyek IDD sendiri adalah pengembangan Lapangan Bangka yang telah berproduksi sejak Agustus 2016. Dari situ, telah dihasilkan delapan kargo gas alam cair (LNG) yang dikapalkan dari Terminal LNG Bontang. Tahap kedua Proyek IDD adalah pengembangan Gendalo-Gehem dan dinilai memberi peluang untuk memaksimalkan nilai dari aset-aset gas laut dalam ini bagi seluruh pemangku kepentingan.
Estimasi produksi proyek ini sebesar 1.120 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) untuk gas dan 40.000 barel per hari (bph) untuk minyak. Biaya pengembangan diperkirakan sebesar US$ 5 miliar, dan ditargetkan masuk tahap desain rinci atau front end engineering design (FEED) dan contract awarding atau penunjukkan pemegang pada tahun ini.

Train 3-Kilang Tangguh
Yang ketiga yakni Train-3 Kilang Tangguh, dijadwalkan beroperasi pada 2020. Proyek yang dikerjakan oleh BP Berau Ltd ini dijadwalkan merampungkan instalasi pipa dan memulai pre-comissioning, serta menyelesaikan WDA drilling di tahun ini.

Proyek Train-3 Kilang Tangguh ini memiliki biaya pengembangan sebesar US$ 8 miliar, dan diperkirakan mampu menghasilkan gas sebesar 700 mmscfd.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20190222190927-4-57218/selain-blok-sakakemang-ini-6-blok-gas-raksasa-ri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *