3 Bahan Bakar Alternatif untuk Kendaraan Masa Depan

Semakin berkembangnya teknologi otomotif membuat para ilmuwan terus berinovasi  mencari bahan bakar untuk mobil masa depan. Artinya, kita tidak lagi akan bergantung pada bensin dan bahan bakar berbasis fosil. Inovasi bahan bakar tersebut harus memilikiki emisi gas buang yang rendah sehingga ramah lingkungan. Berikut adalah inovasi bahan bakar alternatif yang bisa digunakan untuk produk-produk mobil masa depan :

1 . Kendaraan Berbahan Bakar Alga

Sejumlah ilmuwan mengklaim bahwa tanaman mikro berklorofil alias alga bisa menjadi biofuel atau bahan bakar natural untuk kendaraan bermotor. Alga memiliki sekitar 50 persen emisi gas yang lebih rendah daripada bahan bakar turunan minyak bumi. Bahkan, kandungan dalam alga tersebut digadang-gadang bisa melipatgandakan jumlah dari kandungan minyak yang dibutuhkan oleh mobil masa depan. Meskipun alga dianggap sebagai pilihan bahan bakar yang potensial, para ilmuwan masih mengembangkan lebih lanjut mengenai inovasi ini. Wakil Presiden ExxonMobil Research and Engineering Company, Vijay Swarup mengatakan butuh bertahun-tahun untuk menciptakan produk bahan bakar berbasis alga yang benar-benar sempurna. Hal ini dikarenakan alga merupakan sumber daya terbaru.

2. Mobil Berbahan Bakar Air

Meski kemajuan dari mobil bertenaga baterai kian pesat, kekuatan dihidrogen monoksida (air) digadang-gadang bisa muncul sebagai pengganti kendaraan bensin dan diesel. Para peneliti berfokus pada bagaimana sel bahan bakar hidrogen (FCEV) mampu menghidupkan roda yang menggerakkan mobil itu sendiri. Ini adalah penemuan yang sangat istimewa karena hidrogen adalah elemen yang paling melimpah dan paling ringan di alam semesta. Bahkan, teknologi motor berbahan bakar air ini dipastikan akan menghasilkan motor yang bebas dari karbondioksida.

3. Mobil Berbahan Bakar Amonia

Amonia terkenal sebagai zat yang baunya menyengat. Tapi apa jadinya jika zat ini dipakai untuk bahan bakar mobil? Hal inilah yang coba diwujudkan oleh dua pabrikan otomotif, Hyundai dan Toyota. Para peneliti mengungkap itu bukanlah hal yang mustahil. Caranya, amonia cair akan diubah menjadi bahan bakar kendaraan. Direktur Riset Teknologi Rendah Emisi di Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), David Harris, mengatakan bahwa proses tersebut masih dalam tahap pengembangan di Australia dan sejumlah negara maju lainnya. Jika proyek ini sukses, maka kita tak lagi perlu bergantung pada bahan bakar lama, dan mulai berpikir untuk menggunakan bahan bakar terbarukan.


Sumber : IDN Times

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *